Feb 25

 

Salah satu contoh penerapan knowledge management adalah ITCP (Indonesian Technical Cooperation Programmes). ITCP merupakan proyek yang dikembangkan oleh Sekretariat Kabinet Indonesia. Tujuannya untuk berbagi informasi dan keahlian antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Aktivitas ITCP meliputi pelatihan; studi kunjungan; pertemuan kelompok yang mencakup area pertanian, pendidikan, informasi, sumber alam, perencanaan keluarga, dan sebagainya. Saat ini peserta ITCP tersebar sampai ke 90 negara dengan jumlah mencapai lebih dari empat ribu orang.

Semula proyek ini mengalami banyak kesulitan, tidak hanya dalam proses persiapan dan registrasi, melainkan juga pada proses dokumentasi dan pelaporan. Bagaimana menentukan jenis pelatihan yang paling dibutuhkan; bagaimana mencari dan menentukan kebutuhan akan pakar yang kompeten di bidangnya; bagaimana mengklasifikasikan laporan hasil suatu proyek atau studi agar dapat dimanfaatkan oleh negara lain; merupakan kendala yang dihadapi selama ini dan tidak dapat secara cepat dan optimal ditangani oleh administrasi manual.

Sekretariat Kabinet kemudian memutuskan untuk menggunakan aplikasi berbasis web sehingga kecepatan informasi dapat jauh lebih meningkat, mengingat luasnya area cakupan peserta ITCP. Dengan hanya bermodalkan program penjelajah (browser) dan koneksi ke internet, para peserta dapat dengan mudah memantau laporan proyek serta agenda pertemuan, serta memberikan masukan mengenai kebutuhan akan pelatihan serta pakar.

Masukan ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pembuatan agenda kegiatan pelatihan ataupun studi. Kemudahan lainnya adalah dalam proses pencarian informasi. Data, dokumen, dan laporan sudah diklasifikasikan dengan beberapa kriteria yang diolah sedemikian rupa, sehingga informasi yang dihasilkan akan optimal dan tepat sesuai dengan kebutuhan dari peserta.

‘One stop service’

Pendekatan yang hampir serupa juga dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP). UNDP menyediakan suatu fasilitas yang disebut one stop service kepada para stafnya agar dapat mengelola proyek-proyek UNDP di Indonesia. Disebut one stop service, karena semua perangkat lunak (Word, Excell, dan lain-lain), aplikasi database, jadwal kegiatan/kalendar, pendistribusian pekerjaan dan data dapat diakses dengan mudah melalui program penjelajah (browser). UNDP menggunakan program penjelajah agar semua informasi dapat tersaji secara visual, mulai dari proses pemantauan sampai dengan pendeteksian kemajuan dan perkembangannya.

Sistem manajemen proyek berbasis web di UNDP terintegrasi dengan database dan sistem surat-menyurat, sehingga pengguna dapat dengan mudah berkolaborasi baik melalui program e-mail, faksimile maupun dokumen melalui antarmuka (interface) yang sama. Guna mengurangi kesalahan, disediakan juga template untuk setiap dokumen yang sudah baku dan draft pada tiap tahapan proyek yang bila sudah diselesaikan, secara otomatis akan masuk ke langkah selanjutnya dan menjadi semacam tugas (task) untuk pengguna selanjutnya.

Proses aliran pekerjaan ini selain membuat proyek menjadi lebih efisien dan terorganisasi, juga memungkinkan semua pihak melihat sejarah setiap proyek, sehingga memudahkan untuk proses perencanaan selanjutnya seperti sistem database. Pada umumnya akses terhadap data-data yang berhubungan dengan proyek dibatasi dengan simpul-simpul keamanan yang terintegrasi pada tingkat pemakai dan pengelola database.

Sampai saat ini UNDP belum melakukan penghitungan secara rinci mengenai manfaat intranet terhadap pilihan sistem tanpa kertas (paperless system) ini, karena penerapannya baru sebatas penyediaan dokumentasi dalam bentuk intranet, internal memo, pendelegasian pekerjaan, pengumuman, dan katalog. Tapi yang jelas, proses pengambilan keputusan jadi lebih cepat dan efesien.

Sumber : http://www.asmakmalaikat.com/go/buku/26082000_1.htm

Tulisan ini sekedar referensi untuk gambaran kecil mengenai Knowledge Management. Saya pun hanya mengutip dari sumber di atas. Semoga tulsan ini dapat membantu teman-teman terutama yang sedang menjalani mata kuliah knowledge management. Masih banyak contoh lain yang ingin saya tahu. Saya berharap agar kita bisa belajar bersama untuk saling share informasi tentang knowledge management. Teimakasih atas waktunya untuk membaca blog saya.

Feb 25

Ratusan juta pemakai layanan e-mail Google, Gmail sempat tidak bisa mengaksesnya selama beberapa jam. Google pun meminta maaf sembari sibuk mencari penyebabnya.

“Kami secara aktif menginvestigasi sumber isu ini dan akan membagi informasinya pada user begitu kami mendapatkannya,” kata juru bicara Google, Andrew Kovacs yang dilansir AFP dan dikutip detikINET, Rabu (25/2/2009).

Gmail diketahui sempat tidak bisa beroperasi sekitar 2,5 jam. Sampai sampai ada yang menjulukinya di forum online sebagai ‘Gfail’.

“Kami tahu kejadian ini mungkin mengganggu pekerjaan Anda. Kami meminta maaf dan kami telah melakukan segalanya untuk memulihkan akses. Kejadian ini tak biasa terjadi,” kata Acacio Cruz selaku Site Reliability Manager Gmail.

Diperkirakan, gangguan tersebut menimpa sampai 113 juta user di Eropa, Asia, Amerika Serikat dan wilayah lainnya. Sebelumnya, layanan Gmail juga sempat crash beberapa kali tahun lalu.

Sebagai salah satu kompensasi masalah tersebut, Google memperpanjang masa langganan Gmail berbayar yang didesain untuk bisnis secara gratis.

Sumber: http://www.detikinet.com/read/2009/02/25/123719/1090271/317/gmail-kandas-google-minta-maaf

Google termasuk perusahaan besar dalam penyediaan mail service di dunia. Tapi sesuatu yang besar ternyata juga ada kesalahannya juga. Apakah sebenernya penyebab kandasnya GMail sebagai salah satu mail service terbesar di dunia itu? Jika ada teman-teman yang tahu tentang informasinya mohon di sharingkan. Terimakasih atas perhatiannya.